Movie Review : Murder on The Orient Express
It's such a long time I didn't posted anything since September :( dan sekarang sudah bulan Desember. Beberapa jadwal kegiatan internsipku akhir-akhir memang cukup padat, like sleep, case presentation, night shift then eat, sleep, eat and doing some movie date :)
Kali ini agak random dan (agak) out of the track dari postingan lainnya, because aku ingin mereview sebuah film yang menurutku WHAT A WEW MOVIE!
Well, emang agak norak keliatannya apalagi bagi kalian para advanced di bidang ini, tapi gatau kenapa aku senyum-senyum sendiri abis nonton film ini, sampe kebawa mimpi dan mau nangis pas filmnya abis, sangking kerennya woi!
Genre Mystery/Thriller kayak gini adalah genre movie yang paling aku suka. Gimana yaa, kayak degdegan gitu dan membuat kita cerdas setelah menontonnya (?), dan juga akan membuat kita berpikir "lah iya yak! kok gue ga kepikiran"
Aku emang suka banget nonton film-film berbau detektif kayak Detective Conan, Sherlock Holmes dan pernah intip-intip manjah juga bukunya Agatha Christie (sejauh ini sih baru kepo detektif-detektif yang udh famous banget aja, tell me if you have any recommended another detective story)
Daaaaaaaaaaaaaan ......
Film yang akan aku review sedikit ini adalah karya ibu Agatha Christie juga lho
W E W.
yup, mari kita mulai reviewnya!
mohon maaf kalau ada sedikit spoiler but ... aku ga akan kasih tau endingnya kok:)
Let's Start!
Bersetting di kota Yerussalem, seorang anak kecil berlari-lari membawa telur untuk diantarkan ke seseorang yang adalah Hercule Poirot (Kenneth Branagh), seorang detektif terkenal yang perfeksionis dan sangat menganut paham keadilan dan keseimbangan. Si anak kecil ini bolak-balik bawa telur sampai ukurannya sama antara 2 telur untuk dihidangkan kepada Mr. Poirot. Namun, sampai 2 telur terakhir yang diantarkan pun tak sama besarnya setelah diukur Mr. Poirot dengan penggaris.
Kemudian terjadilah kerusuhan di pusat kota, sebuah relik (kotak suci) hilang setelah diadakan pertemuan di tempat relik itu diletakkan oleh 3 pemimpin agama yang diawasi oleh seorang inspektur. Lalu, dipanggil lah ketiga pemimpin agama tersebut. Ada Rabi, Pendeta dan Imam yang dikelilingi oleh warga. Mr. Poirot mulai menjabarkan analisisnya dan didapatkan adanya noda dan gesekan di tembok yang menempel dengan kotak suci tsb. Usut-usut punya usut, ternyata tersangkanya adalah seseorang yang memakai sepatu boots yang kuat pada saat itu.
Keesokan harinya, Mr. Poirot ingin pulang dan menumpangi kapal dari Istanbul. Disana ia bertemu dengan seorang wanita bernama mbak Mary Hermione Debenham (Daisy Ridley), ia adalah seorang pengasuh dan juga seorang guru geografi. Mrs. Debenham tampak berpergian bersama dr. Arbuthnot (Leslie Odom Jr.) namun mereka tidak mengakui hubungannya kepada Mr. Poirot.
Di kapal, Mr. Poirot bertemu dengan Mr. Bouc (Tom Bateman), yang merupakan sahabatnya. Bouc adalah pemilik kereta Orient Express. Kebetulan saat itu Poirot ingin pulang dan ditawarkan oleh Bouc untuk naik Orient Express saja. Setelah menghubungi pihak kereta, ternyata semua kabin penuh, bahkan kabin no.11 yang merupakan kabin VVVIP pun sudah diisi oleh bangsawan Austria yang tempramental dan arogan yaitu Count Rudolph Andrenyi (Sergei Polunin) dan Istrinya yang menderita fobia akan segala hal yaitu Countess Elena Goldenburg Andrenyi (Lucy Boynton).
Atas permintaan yang punya (enak bet yak), Poirot tetap ikut Orient Express dan menebeng di gerbang No.3 bersama mas Hector MacQueen (Josh Gad), yang merupakan seorang asisten dari seorang pengusaha karpet bernama om Edward Ratchett (Johnny Depp) yang tidur di kabin sebelahnya.
Di pagi hari, seluruh penumpang kereta di gerbong itu menyantap sarapan bersama di ruang makan. Setelah makan, seluruh penumpang kembali ke kabin masing-masing kecuali Poirot dan om Ratchett. Rupanya, Ratchett sedang diteror bahwa ia akan dibunuh, dan Ratchett tau bahwa Poirot adalah seorang detektif terkenal. Maka ia memaksa Poirot untuk mencari tau siapa yang ingin membunuhnya. Poirot menolak, lalu Ratchett menodongkan senjata ke Poirot secara malu-malu, namun, Poirot tetap menolak dan meninggalkan Ratchett.
Malam harinya, Ratchett meminum kopi agar tetap terjaga dan berharap tak akan ada yang bisa membunuhnya. Kabin Poirot yang berada disamping kabin Ratchett saat ini tidak lagi berbagi dengan MacQueen, karna ia telah pindah ke kabin lain yang telah kosong.
Di malam itu, beberapa kali Poirot terbangun karna banyak gangguan. Pertama, terdengar suara kaca pecah dari dalam kamar Ratchett, lalu Kondektor kereta Orient Express yang berjaga disana Pierre Michel (Marwan Kenzari) mengetuk pintu kabinnya dan bertanya, "ada apa Tn.Ratchett?" lalu terdengar jawaban "tidak apa-apa" dari dalam kabin dengan suara berbisik. Lalu terdengar suara kerincing, dan Poirot keluar lagi. Ternyata Mrs. Caroline Hubbard (Michelle Pfeiffer) memanggil kondektur Michel. Lalu terdengar lagi bunyi seseorang berlari dan (seperti) mengetuk pintu kabin Poirot, ia pun keluar dan tampak seseorang berlari menggunakan kimono naga berwarna merah ke arah berlawanan dari kamar Poirot. Tak lama, kereta terhenti mendadak karena ada salju longsor, semua penumpang kereta terjatuh dan terbangun dari posisi tidurnya, alhasil perjalanan tidak bisa dilanjutkan sementara sampai bantuan tiba
Pagi harinya, semua penumpang sarapan di ruang makan, kecuali om Ratchett
Ketua Pelayan Mr. Ratchett, Edward Henry Masterman (Derek Jacobi), mengantarkan sarapan ke kabin Ratchett, dan pintu kabinnya terkunci. Dibantu oleh Bouc dan Michel, akhirnya pintu kabin terbuka dan ...
V o i l a
V o i l a
Ratchett metong.
. . . dengan 12++ luka tusukan.
Sangat wew.
Bouc Panik. Ia takut reputasinya dan Orient Express hancur setelah ada kejadian ini, kemudian ia segera meminta bantuan Poirot untuk memecahkan siapa pembunuhnya.
Poirot kemudian memanggil dr. Arbuthnot untuk memastikan kematian Ratchett dan memeriksa waktu kematian.
Poirot pun harus memecahkan teka-teki ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman tersangka. Bouc takut nanti dr. Arbuthnot, yang merupaka kulit hitam, atau Biniamino Marquez (Manuel Garcia-Rulfo) yang merupakan warga America (yang menurut sejarah saat itu suka membunuh) dan seorang salesman yang suka berbohong, yang kelak disalahkan dan menjadi tersangka atas apa yang tidak mereka lakukan hanya karna ras.
Kemudian saat mereka semua berkumpul di ruang makan, Poirot mengumumkan kepada mereka bahwa ada pembunuhan di kereta ini dan korbannya adalah Tn.Ratchett.
*Part paling w suka, karna adegannya dibuat seolah-olah Poirot berjalan melewati para penumpang satu persatu dan melihat ekspresi mereka semua atas pengumumannya ini*
Poirot pun menginterogasi satu persatu seluruh penumpang di gerbong itu.
Kemudian ia menganalisa
. . . dan terkuaklah sebuah fakta bahwa om Ratchett adalah penculik dan pembunuh fenomenal beberapa tahun silam yang beritanya viral seantero raya.
wew.
Jadi ceritanya ada keluarga bahagia, namanya keluarga Armstrong. Ada Papa John Armstrong (Phil Dunster) yang merupakan seorang pilot kece, Mama Sonia Armstrong (Miranda Raison) dan dedek Daisy Armstrong.
Singkat cerita, Daisy diculik sama Ratchett, dan minta tebusan ke Papanya. Pas udah ditebus eh ... malah dibunuh dedek Daisy. Mama Sonia yang lagi hamil stres dengar kabar itu dan mengalami kelahiran prematur, lalu ia meninggal bersama dengan bayi yang dikandungnya. Si Papa stres juga, trus minta bantuan orang-orang buat cari tau pembunuhnya. Pertama dikira pembantunya si mbak Susanne (Hayat Kamille) karna gatau siapa lagi yang mau disalahkan, trus bunuh diri kan mbak Susanne. Karna ga ketemu-ketemu eh si Papa makin stres dan akhirnya bunuh diri tepat setelah diketahui bahwa pembunuhnya si om Ratchett.
Begitulah kurang lebih ceritanya.
Tragis ya ceunah.
Kemudian cerita dilanjutkan ..........
Poirot pun terus melanjutkan investigasi dan interogasi, dan akhirnya didapatkan beberapa fakta dari hasil pemeriksaan dengan semua penumpang The Orient Express :
1. The Governess : Mary Hermione Debenham
Seorang pengasuh yang pintar dan tidak banyak omong, yang dulunya guru geografi dan pengasuh Daisy Armstrong
2. The Doctor : dr. Arbuthnot
Seorang tentara yang dibiayai pendidikan kedokteran hingga menjadi seorang dokter oleh John Armstrong, dimana saat itu ia adalah satu-satunya dokmil kulit hitam
3. The Owner : Bouc
Pemilik kereta Orient Express yang lagi panik . . . (udah gitu doang)
4. The Countess : Elena Goldenburg Andrenyi
Istri Bangsawan yang fobia akan semua hal, sehingga ia harus selalu mengonsumsi barbital, hal yang sama ditemukan di dalam kopi Ratchett di kabin. Ia merupakan adik dari Sonia Armstrong
5. The Count : Rudolph Andrenyi
Bangsawan tempramen dan siap menghajar siapa saja yang mengganggu dirinya atau istrinya
6. The Assistant : Hector MacQueen
Asisten Pribadi om Ratchett yang mengakali buku pengeluarannya sehingga ia dapat uang lebih dari hasil perdagangan barang palsu yang dilakukan Ratchett. Ia adalah anak dari pengacara terkenal yang mengurus kasus keluarga Armstrong.
7. The Conductor : Pierre Michel
Seorang konduktor kereta api yang merupakan kakak dari Susanne, pembantu Armstrong yang bunuh diri
8. The Butler : Edward Henry Masterman
Kepala pelayan om Ratchett yang menyajikan makanan pertama kali kepada Ratchett, yang merupakan Juru masak kesayangan Mr. Armstrong saat perang dan saat di New York
9. The Salesman : Biniamino Marquez
Seorang pedagang yang pandai berbohong dan mengaku memiliki mobil-mobil mewah dari foto-foto yang ia bawa padahal ia hanya supir, dan dia merupakan supir kesayangan keluarga Armstrong
Seorang janda yang suka menggoda pria di kereta, banyak omong, dan sangat heboh. Kabinnya bersebelahan dengan kabin Ratchett, alibinya sangat kuat karna ia memegang barang bukti. Diketahui bahwa dia ibu dari Sonia Armstrong alias nenek Daisy
Seorang agamais yang sangat takut dengan dosa, diketahui bahwa sebelumnya ia adalah suster yang mengasuh Daisy dan ketiduran karna mabuk saat Daisy diculik Ratchett.
Seorang ratu yang datang bersama pembantunya dan 2 anjingnya, diketahui bahwa ia adalah ibu baptis dari Daisy Armstrong
Pembantu Mrs.Dragomiroff seorang berkebangsaan Jerman yang diketahui sebagai pembantu terdahulu keluarga Armstrong
Seorang profesor yang mengaku akan menjadi pembicara di suatu pertemuan ilmiah di kota Turin, namun diketahui ia adalah seorang polisi yang menangani kasus Armstrong setelah berbohong dan mengaku bahwa ia adalah detektif yang diutus Ratchett untuk melindunginya. Ternyata ia adalah kekasih Susanne.
Jadi ....
SIAPAKAH PEMBUNUH RATCHETT DARI 14 ORANG DIATAS?
HANYA ADA 1 JAWABANNYA . . .
KEBENARAN AKAN TERKUAK! *Gaya Conan*
Ayo buruan nonton filmnya!
Murder on the Orient Express : ★ 4.5/5
T
Comments
Post a Comment