Engagement Day
♡♡ |
Hari itu menjadi awal dari segalanya.
Sebenarnya semua sudah dimulai sebelumnya, namun di hari ini aku benar-benar yakin bahwa dia memang sungguh-sungguh ingin aku menjadi pendampingnya hingga akhir hayat nanti.
Hari dimana secara langsung dia melamarku di depan orang tuaku, orang tuanya, keluargaku dan keluarganya di rumahku.
1 September 2017
"Ha?! gimana dong, masa pemberangkatan internsipnya tanggal segitu?"
"Berdoa banyak aja ya sayang biar tanggalnya berubah, paling juga belum fix itu"
Bayangin. Keluarga Hanin udah beli tiket pesawat, beli seserahan, atur jadwal dan tiba-tiba tanggal lamaranku bertepatan dengan tanggal pemberangkatan dokter internsip yang akan aku jalani bersama Hanin 1 tahun kedepan.
Puyeng ga kepala?
Panik?! Mmmm... Bukan lagi.
Bingung banget musti gimana. Kita semua bener-bener panik dan bingung harus ambil sikap gimana.
Yakali kan yang mau lamaran kita eh malah ga dateng kitanya.
Akhirnya sampai menuju hari H kita ga berhenti memutar otak dan banyak berdoa.
11 September 2017
It's Officially, yap! 14-15 September 2017 resmi menjadi tanggal pemberangkatan dokter internsip wilayah Jawa Barat berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat
. . . . . dan tepat di tanggal 16 September 2017 kami akan Lamaran.
Can you imagine that?
Kita musti gimana.
Acaranya di Bandung, lamaranku di Jambi besok harinya.
Mau nangis, menyalahkan diri sendiri kenapa memilih tanggal segitu, berharap masih tetap berubah, hari-hari dipenuhi kegalauan, dan tetap harus packing untuk 1 tahun kedepan dan mempersiapkan segala-galanya.
Lamaran ku?
Yaa juga harus tetap berjalan.
Menjadi amoeba dan membelah diri adalah pilihan yang tepat saat itu, sayangnya itu bukan sebuah pilihan.
Singkat cerita, akhirnya setelah memutar otak begitu lama, Hanin meminta izin ke pihak PIDI (Program Internsip Dokter Indonesia) Jawa Barat dan malah berujung curhat ._.
Entah gimana ceritanya ...
Sebuah keajaiban turun dari langit, and i'm absolutely sure it's answer from our pray.
Si mas-mas PIDI itu memberikan ide agar kita bisa ikut pemberangkatan dokter internsip di Jakarta, HANYA 1 HARI SAJA, dan langsung bisa langsung ke Airport segera.
saya ulangi
BOLEH IKUT PEMBERANGKATAN SATU HARI SAJA
(Yang mana seharusnya semua orang harus mengikuti kegiatan tersebut selama dua hari, actually it's boring thing hehehe)
Nangis ga lo cuy???!!!
Allah tuh baik banget, baiiiikkkk banget.
Kitanya aja yang ga pernah sadar kalau Allah tuh baik banget sama kita, Kitanya aja yang kurang bersyukur dan kebanyakan ngeluhnya, padahal semua itu udah diatur sedemikian rupa dan sebaik-baiknya.
Seneng banget pas tau ternyata kita (which is gue adalah calon internsip Jawa Barat) diperbolehkan ikut pemberangkatan anak-anak internsip Jakarta. Yaa.. walaupun sedikit ribet urusannya, tapi gapapa sih karna ujung-ujungnya ya aman-aman aja ternyata.
Ga berhenti-henti deh mengucap rasa syukur
dan gatau lagi mau bilang terima kasih gimana sama temen-temenku yang superb, Hania, Vania dan Yohanes. huvh baik-baik banget sih orang.
Alhamdulilah.
13 September 2017
Aku kena Konjungtivitis Bakterial.
Iya, aku sakit mata.
Iya, aku belekan, matanya merah, matanya bengkak.
Bukan hanya satu, tapi dua mata!
Jelek banget pokoknya.
dan ... itu H-2 lamaranku.
Emang masa-masa itu bikin aku drop banget.
Kamar berantakkan banget, sibuk ngurus buat keberangkatan internsip, ngurus buat lamaran, kebayang kan gimana dropnya sampai bisa kena konjungtivitis bakterial bilateral.
Kalau ga dipaksa Hanin ke dokter mata, aku pasti tetep kekeuh mau ngobatin sendiri dengan sotoynya.
Ternyata obat yang aku pakai ga adekuat antibiotiknya makanya ga sembuh-sembuh.
14 September 2017
Jam 19.00
Kita musti ke sebuah Hotel tempat kegiatan pemberangkatan dokter internsip berlangsung buat pengenalan dan aku masih dalam keadaan sakit mata.
Kegiatannya selesai jam 21.00 dan kita bener-bener tepar banget.
15 September 2017
Jam 07.00
Sampai lagi di tempat pemberangkatan,
temen-temen yang lain dapat kamar untuk menginap selama kegiatan berlangsung
Kita? ya ga dapet. Karna jatahnya ada di Bandung (which is tempat pemberangkatanku yang seharusnya) Nevermind. yang penting udah dibolehin ikut aja bersyukur banget.
Jam 13.00
Harusnya acaranya sampai jam 22.00, tapi kita berdua udah diizinkan untuk cabut.
dan ngeeng... langsung menuju airport.
16 September 2017
Hari itu menjadi awal dari segalanya.
Sebenarnya semua sudah dimulai sebelumnya, namun di hari ini aku benar-benar yakin bahwa dia memang sungguh-sungguh ingin aku menjadi pendampingnya hingga akhir hayat nanti.
Hari dimana secara langsung dia melamarku di depan orang tuaku, orang tuanya, keluargaku dan keluarganya di rumahku.
Hebatnya, sakit mataku sembuh 100%.
Hanin dan keluarga |
Pagi itu, kudengar langkah kakinya di depan rumahku.
Degdegan banget, ancurrr.
Dari dalam kamar aku mendengar suara keramaian, suara kebahagiaan dan keharuan.
Aku masih ingat
Setelah dibuka oleh keluargaku, acara dilanjutkan dengan perkenalan keluarga Hanin oleh kakeknya
Aku masih ingat
Setelah itu, beliau memberikan waktu dan kesempatan kepada Hanin untuk langsung mengutarakan maksud kedatangan keluarganya ke rumahku
Aku masih ingat
Tutur kata yang keluar dari mulutnya begitu rapi, tertata, tersusun dan tampaknya dia sudah mempersiapkan ini sejak lama
Aku masih ingat
Getaran suara yang bercampur dengan air mata yang sudah menggenang tertahan oleh rangkaian kalimat-kalimat yang ia ucapkan
Aku masih ingat
Suasana menjadi penuh haru, semua orang tak mampu lagi membendung air matanya
Aku masih ingat
Ayahku membalas perkataan Hanin dengan sedikit gurauan, sehingga air mata haru tersebut bercampur dengan gelak tawa
Aku masih ingat
Aku dipanggil untuk keluar dari kamar dan bertemu dengan semua orang yang hadir disana
Aku masih ingat
Lidahku dengan mudahnya mengatakan kata "iya" tanpa perlu berpikir panjang untuk menerima lamaran pujaan hatiku.
Hanindyo Riezky Beksono :)
Hari itu sungguh bercampur aduk
Rasa haru, senang, gembira, suka ria, tawa canda dan rasa lega akhirnya semuanya bisa tercapai dengan baik
Allah Maha Kuasa
Maha Baik
Maha Adil
Maha Segala-galanya Bagiku.
Terima Kasih ya Allah telah memberikan satu lagi hari yang sangat indah kepadaku.
Alhamdulilah💗
AND FOR YOUTH INFO
Ternyata, ketika kakek Hanin mempersilahkan Hanin untuk berbicara di depan semua orang itu adalah ... Dadakan! yup! DADAKAN!! Without any briefing at all.
Ga ada ancang-ancang apapun, tiba-tiba Hanin disuruh ngomong mendadak, on the spot, di depan semua khalayak ramai.
Dan hebatnya, dia bisa tetap tenang dan bisa merangkai kata-kata sakral tersebut dengan baik.
Terima kasih my Bojojo, you're dabest :)
Sneakpeek of the day
Ibu Tia dan Mama Hanin |
Beautiful hampers |
![]() |
Our Ring inside :) |
My Family |
- DYORA - |
Mau tau fakta-fakta ga seru acara lamaranku? klik disini
Comments
Post a Comment